Sunday, December 23, 2012

I Nyoman Nuarta (Pematung)





Nama : I Nyoman Nuarta
Lahir : Tabanan, Bali, 14 November 1951
Pendidikan : Fakultas Seni Rupa ITB (1972 -1979)
Penghargaan : Pemenang Lomba Patung Proklamator RI, Penghagaan Jasa Adiutama dari ITB (2009)


Nyoman Nuarta dilahirkan di Tabanan, Bali, 14 November 1951. Ia putra keenam dari sembilan bersaudara, anak dari pasangan Wirjamidjana dengan Semuda.

Nuarta melanjutkan studinya setelah tamat SMA ke jurusan Seni Rupa ITB tahun 1972. Awalnya ia memilih seni lukis, namun ketika perkuliahannya sudah berjalan dua tahun, Nuarta pindah ke jurusan seni patung. “Ya merasa berbakat dan kemampuan saya akan berkembang di seni patung” katanya. Rupanya pilihannya tidak keliru, ketika masih mahasiswa pada tahun 1979, ia memenangkan Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia inilah yang telah mengantarkannya ke jenjang ketenaran, sehingga saat ini Nuarta yang lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB 1979 itu telah menghasilkan seratus lebih patung, semua karyanya mencerminkan seni patung modern bergaya naturalistik dan materi yang digunakan umumnya dari tembaga dan kuningan. Walaupun sulit dibentuk, namun berkat tangan terampil, ketajaman logika dan kepekaan rasa seni Nuarta, kedua bahan yang kaku itu dapat dibentuk menjadi karya-karya halus dan indah.

Bakat seninya secara alami telah diturunkan kepada kedua putrinya. Yang sulung bernama Tania yang menekuni jurusan seni rupa di sebuah perguruan tinggi di Melbourne, Australia dan adiknya Tasya, seringkali menemani Nuarta di studionya. Sebagai seorang pematung Nuarta telah membangun Taman Patung, yang sekarang hampir selesai. Ia membangun taman itu dikawasan Sarijadi, Bandung yang udaranya sejuk dan asri. Puluhan patung dalam berbagai bentuk dan ukuran bertebaran di areal seluas tiga hektar dan diperkirakan taman itu rampung setahun lagi. Disana dibangun gedung empat lantai yang akan digunakan untuk pameran dan ruang pertemuan dengan gaya artistik. Nuarta mempunyai bakat seni yang andal, ia mampu mengubah seni patung dari karya individual menjadi kerja kolosal.

Pada prinsipnya dalam menggeluti dunia seni, yang penting kerja keras. Syukur kalau dukungan keluarga cukup besar dalam menjalankan prinsip itu, sehingga tak ada beban moral bahwa menjadi seniman masa depannya akan suram. Dalam seni patung Nuarta tidak pernah mempersoalkan aliran. Karena ia mengenal beberapa gaya dan ia percaya perubahan itu adalah kelebihan manusia dari makhluk lain. Kelebihan itu adalah suatu kreativitas. Picasso sendiri sering melakukan perubahan-perubahan, tapi benang merahnya tetap ada.
Salah satu gagasan Nyoman Nuarta yangt sempat mengundang kontroversi adalah pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana di Bali. Tujuan pembangunan patung itu menurut Nuarta untuk membantu para seniman tua yang sudah pensiun dan beberapa kelompok kesenian yang bangkrut karena kekurangan dana. Melihat perkembangan seni patung di Indonesia Nyoman Nuarta sebagai ahli patung modern sangat prihatin karena patung saat ini belum memiliki tempat yang layak di hati masyarakat. Padahal patung dapat digunakan untuk mempercantik lingkungan.

Beberapa Karya dari Nyoman Nuarta:












Sumber: Dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment